Sabtu, 16 Maret 2013

Komunikasi Massa dalam Media Massa



           Sejarah komunikasi massa tidak terlepas dari yang namanya bahasa, tulisan dan tentunya cetakan. Bahasa yang semula hanya sebuah teori yang di ciptakan manusia untuk berkomunikasi dengan sesama manusia. Seperti contohnya adalah teori kontak fisik yang bermaksud ketika seseorang mencubit salah seorang lainnya dan meneriakan “aaaww” itu pertanda bahwa orang tersebut merasa sakit. Semakin banyaknya bahasa yang telah di buat, manusia berusaha untuk menuliskan apa yang mereka tahu. Namun, keterbatasan harus di mana mereka menulis adalah kendalanya. Lambat laun, manusia menciptakan kertas dari kayu yang berasal dari China. Korelasi diantara tiga unsur tersebut menjadikan komunikasi massa semakin mudah. Setiap orang dapat membaca koran ataupun mendapatkan informasi dari media massa lainnya.

           Komunikasi massa tidak hanya berarti melalui surat kabar. Tetapi juga lewat media-media lain yang bersifat ditujukan kepada massa, seperti fotografi, film, televisi, dan radio. Tokoh yang mengembangkan fotografi adalah Joseph Nicephore Niepce asal Prancis pada tahun 1816. Perkembangan fotografi ini merupakan awal terciptanya sebuah karya film. Pada awalnya film terbentuk ketika sekumpulan gambar/foto diliat secara cepat dan berurutan menggunakan mesin zoopraxiscope sehingga gambar tersebut seolah-olah sedang bergerak. (Baran,Stanley:2010) Dan terus dikembangkan lagi hingga sekarang proses pembuatan film semakin lebih canggih dan lebih baik. Di Indonesia sendiri, perkembangan film sangat pesat. Film pertama hasil karya anak bangsa adalah tahun 1950 film yang berjudul “Darah dan Doa” yang di sutradarai oleh Usmar Ismail dengan tokoh utamanya Faridah yang naskahnya di tulis oleh Sitor Situmorang. Sesuai dengan perkembangan zaman, perfilman di Indonesia semakin maju dan pesat. Banyak judul-judul film yang telah tercipta walau tidak semuanya mempunyai mutu yang bagus.
           Radio adalah media massa elektronik pertama dan medium penyiaran nasional yang pertama. Bapak radio adalah Guglielmo Marcony. Ide penyiaran radio yaitu mentrasmisikan suara dan musik pada jarak yg lebih jauh. Perkembangan radio ini pun dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan dengan menyiarkan iklan-iklan suatu produk. 
           Ketika berbicara mengenai sejarah televisi indonesia, tidak terlepas dari TVRI (Televisi Republik Indonesia). TVRI adalah stasiun televisi pertama yang ada di Indonesia. TVRI terbentuk pada tanggal 17 Agustus 1967 yang merupakan proyek khusus untuk menyiarkan Asean Games yang diadakan di Jakarta. Selain itu juga, dengan adanya TVRI ini akan menjadi sebuah gengsi bangsa Indonesia sendiri sebagai eksistensi terhadap negara lainnya. Pada mulanya TVRI menjadi alat propaganda pemerintah. Namun pasca 1998, TVRI dapat melepaskan diri dari pemerintah dengan mendirikan Perjan (Perusahaan Jawatan).
           Sepanjang sejarahnya TVRI, dengan alasan yang berbeda memang sangat rentan terhadap intervensi politik tertentu. TVRI selalu identik dengan intrik antarkekuatan politik, individu atau parpol dengan ambisi untuk menggunakan TVRI sebagai kendaraan politik guna mencapai tujuan tertentu. Meskipun kalah bersaing dengan stasiun swasta, TVRI bagaimanapun tetap menggiurkan secara politik dan ekonomi karena daya jangkau TVRI paling luas dibandingkan televisi swasta lainnya.
           Perkembangan zaman yang semakin maju membuat industri media tradisional berubah menjadi industri media digital. Yang pada mulanya mengikuti jejak industri pembuatan permainan di komputer yang sukses karena melewati media digital. Faktor penghematan biaya untuk menyimpan dan mendistribusikan informasi, pemberian nilai tambah terhadap isi media tradisional dan semakin terfokusnya pada kebutuhan dan keinginan konsumen sebagai individu merupakan faktor pendorong organisasi-organisasi tradisional untuk mengembangkan media digital. Hingga sekarang media digital sudah merambah ke televisi dan radio yang dapat di akses melalui internet. Hanya saja untuk Indonesia sendiri penggunaan televisi digital masih dalam pertimbangan karena harus membutuhkan infrastruktur baru untuk memproduksi dan menyiarkan program televisi digital serta harga pesawat televisi digital masih belum terjangkau oleh sebagian besar khalayak penonton televisi.
Daftar Pustaka
Baran,Stanley J. 2010. Pengantar Komunikasi Massa:Literasi Media dan Budaya. . Salemba Humanika : Jakarta
Effendy,Hery.2008.Industri Perfiman Indonesia. Erlangga:Jakarta
Baran,Stanley J.2008. Pengantar Komunikasi Massa:Melek Media dan Budaya. Erlangga:Jakarta Dominick,Joseph R. 2009. The Dynamics of Mass Communication:Media in the Digital Age. McGraw-Hill: New York
Sudibyo,Agus.2004. Ekonomi Politik Media Penyiaran.LKiS:Yogyakarta 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar