Senin, 07 Januari 2013

Ketidakadilan Global


      A. Kajian Teori
Pengertian Globalisasi
             Secara etimologi globalisasi berasal dari kata globe yang artinya bulatan, jadi terjemahan secara kasar dari globalisasi adalah penyebaran keseluruh penjuru. Secara garis besar globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.   


B. Empat aspek Globalisasi
·         Pertukaran Informasi
Dalam pertukaran informasi, kita bisa disebut menglobal. Contoh paling dekat dalam kehidupan kita adalah penggunaan internet.
·         Perjalanan
Perjalanan membuat kita menjelajahi dunia; baik dengan menggunakan pesawat, mobil, dan sarana transportasi apapun, karena kita berpindah dari satu tempat ketempat yang berbeda dan kita bisa melihat negara di belahan dunia yang lain.
·         Kekurangan Sumber Daya dan Masalah Lingkungan
Ketika suatu negara mengalami kekurangan sumber daya alam serta masalah lingkungan, maka akan terjadi perpindahan penduduk. Tidak ada masyarakat yang mampu bertahan tanpa adanya sumber daya alam dan keadaan lingkungan yang tidak mendukung. Permasalahan seperti polusi udara, hujan asam, dan iklim tidak mengenal batasan negara.
·         Ekonomi
Ekonomi adalah aspek paling menonjol diantara keempat aspek globalisasi. Karena kebutuhan ekonomi yang harus dipenuhi, membuat manusia melakukan ekspansi ke berbagai penjuru dunia dengan tujuan meraih pangsa pasar.  
Tim kami berfokus pada globalisasi dari aspek ekonomi sebagai batasan kajian teori kami mengenai ketidakadilan global, dikarenakan aspek ini merupakan aspek paling umum dan tujuan utama globalisasi.
Globalisasi ekonomi bukanlah suatu proses yang baru. Lebih dari 5 abad yang lalu, negara-negara di belahan bumi bagian barat mencoba melakukan perjalanan dagang  dengan tujuan mencari pangsa pasar yang lebih besar. Marcopolo, Vasco da Gamma, James Cook, Christopher Colombus, dsb memulai petualangan mereka ke seluruh penjuru dunia demi satu tujuan yaitu keuntungan finansial.


C. Kapitalisme dan Globalisasi
Faktor yang melandasi peristiwa ekonomi dan politik adalah kejayaan kapitalisme. Kala korporasi multinasional berkembang, tekanan untuk meraih keuntungan akan merangsang lebih banyak perjanjian perdagangan. Untuk merealisasikan terjalinnya perdagangan tersebut dan untuk memantapkan kepentingan mereka yang saling terkait, kaum elite korporat menciptakan elite-elite nasional yang memiliki kekuasaan dalam negara. Di Indonesia contohnya adalah Bakrie, Djaroem, dsb. Sebagai imbalan atas akses ke pekerja, Sumber Daya Alam, dan pasar suatu negara, para elite korporat memberikan uang, kredit, dan senjata agar elite nasional tetap berkuasa.
Proses mutualisme  ini pada akhirnya menghubungkan elite bisnis dan politik bangsa-bangsa dalam suatu sistem kerjasama tunggal. Kekurangannya adalah ketergantungan pada suatu negara dan monopoli.

Penyebaran Kapitalisme Secara Global
Ada tiga aspek dalam penyebaran kapitalisme secara global diantaranya: produksi, finasial, dan pasar. Aspek pertama adalah produksi yaitu proses menghasilkan produk yang nantinya menyebar ke seluruh dunia. Banyak sekali dampak sosial dan lingkungan mengenai praktik produksi barang-barang di dunia ketiga. Hal ini umum disebut sebagai integrasi global terhadap produksi.   
Aspek yang kedua adalah finansial, belakangan ini perdagangan finansial merupakan kegiatan praktik global. Sebagai contoh, kita bisa membeli saham dari berbagai perusahaan di dunia.
Aspek yang terakhir adalah pasar. Seiring mengglobalnya kehidupan, banyak produk yang sama dijual di berbagai belahan dunia demi mencukupi kebutuhan manusia. Selain itu perusahaan besar berusaha mengembangkan peta kekuasaan penjualan produknya demi meraup untung sebesar-besarnya. Melalui pasar memungkinkan mereka untuk mencapai keuntungan maksimal. Sebagai contoh yaitu kasus Mc Donald yang mengarahkan kehidupan kita tidak hanya menjadi global tapi juga menjadi standarisasi hidup masa kini.   




Standarisasi Kehidupan Global
Mengapa ada standarisasi kehidupan global? Dikarenakan hidup menjadi seragam di manapun kita berada, diantaranya:
·         Cara berpakaian
Di manapun kita berada orang-orang menggunakan jins dan dasi. Ini adalah cara orang Eropa berpakaian, jadi bisa kita lihat busana tradisional lambat laun menghilang karena standarisasi ini.
·         Gaya Hidup
Setiap orang di dunia mencari pekerjaan sebagai karyawan yang merupakan bagian dari korporasi, ini merupakan efek dari kapitalisme. Semakin jarang orang memilih alternatif pekerjaan lain seperti menjadi petani, dsb. Selain itu orang – orang menjadi lebih konsumtif.
·         Bahasa
Setiap orang di dunia ini mempelajari dan menguasai bahasa Inggris karena untuk mempermudah komunikasi. Kebanyakan korporasi multinasional berasal dari negara pengguna bahasa Inggris, maka untuk mempermudah kesepakatan bisnis digunakanlah bahasa tersebut.
·         Media
Standarisasi media terlihat dari adanya TV kabel. Kita bisa menonton CNN di mana pun kita berada. Bahkan dari segi budaya pun mulai distandarisasikan. Kita mendengarkan musik ala Amerika dan Eropa ketimbang musik lokal.

Perusahaan-Perusahaan Super
Seperti kita ketahui akhir-akhir ini banyak perusahaan mulai memperbesar jangkauan usaha mereka. Ini memicu monopoli. Mereka mendominasi berbagai sektor, wilayah, dan pangsa pasar. Bahkan ada beberapa yang keuntungannya melebihi keuntungan suatu negara. Sebagai perbandingan adalah 51 dari 100 penyokong perekonomian dunia adalah perusahaan trans nasional, 70% perdagangan global hanya dipegang oleh 500 perusahaan, 10 dari perusahaan terbesar di dunia memiliki keuntungan 801 Miliar Dollar pertahun melebihi penghasilan 100 negara kecil. (BBC Online, 4 Juli 2012)
Bagaimana Monopoli Bisa Terjadi?
Monopoli bisa terjadi secara horizontal, artinya antar industri dengan sektor yang berbeda. Contoh Samsung yang tidak hanya menjual ponsel, namun juga berbagai produk elektronik. Monopoli secara vertikal berarti perusahaan memegang kontrol penuh terhadap industri tersebut, seperti Samsung yang memegang penuh kendali dari proses penelitian prototipe produk mereka, perakitan, penyelesaian, dan pemasaran produk mereka.
Ketika suatu perusahaan menjadi sangat besar, mereka pun berubah menjadi perusahaan multinasional. Artinya sebagian besar kegiatan produksi perusahaan tersebut dilakukan di luar negara asal perusahaan tersebut. Pusat penelitian Samsung berada di Seoul, sedangkan tempat perakitan produk tersebar mulai dari Vietnam, India, sampai Indonesia. Artinya Perusahaan Super merupakan salah satu agen globalisasi.

Stratifikasi Agen-Agen Globalisasi
Selain perusahaan super, berikut beberapa agen globalisasi yang umum kita kenal:
·         WTO (World Trade Organization)
Organisasi Perdagangan Dunia didirikan atas dasar penerapan prosedur dan tarif bea masuk untuk tiap jenis barang tertentu di masing-masing negara berbeda. Baik ditinjau dari tata cara, besaran maupun jenis tarifnya, sehingga perdagangan internasional melambat. Agar dapat mengatasi masalah tersebut, maka pada tahun 1947 diadakan konvensi internasional di Jenewa. Konvensi ini menghasilkan perjanjian umum tentang tarif perdagangan atau General Agreement on Tariffs and Trade (GATT). Di mana dalam praktiknya GATT memiliki prinsip dasar, yaitu menghilangkan diskriminasi perdagangan di antara negara anggota dan dengan dasar saling memberikan keuntungan secara timbal balik.

            Seiring dengan perkembangannya, pada tahun 1994, organisasi GATT berubah menjadi WTO. Tujuan WTO selain menghilangkan atau mengurangi rintangan-rintangan perdagangan internasional, seperti tarif dan bea masuk, juga memberikan konsultasi dan penyelesaian pertikaian perdagangan internasional kepada negara-negara anggota.

·         IMF (International Monetary Fund)
IMF adalah lembaga dana moneter internasional yang bermarkas di Washington DC, Amerika Serikat. Lembaga yang didirikan pada tanggal 27 Desember 1945 ini mulanya bertujuan menata alat pembayaran (uang) yang nilai standarnya rusak akibat perang dunia ke-II. Namun, seiring peradaban manusia yang semakin maju dan semakin kompleks permasalahan perekonomian dunia, tujuan utama IMF pun bertambah. Tujuan utama IMF terdiri dari 6 poin berikut:

1.      Membantu memperlancar kerjasama melalui perundingan-perundingan dalam bidang keuangan.
2.      Membantu memperlancar perdagangan internasional
3.      Membantu memecahkan permasalahan perekonomian negara anggota sehingga dapet memperluas kesempatan kerja.
4.      Membantu negara anggota untuk memperbaiki dan mengatasi kesulitan perbayaran luar negeri melalui pemberian pinjaman.
5.      Mengusahakan tercapainya stabilitas nilai mata uang (valuta) dan mewujudkan sistem pembayaran multilateral sehingga dapat mengurangi hambatan perdagangan antarnegara.
6.      Membantu mengatasi ketidakseimbangan struktur neraca pembayaran negara-negara anggota.

·         World Bank
Bank dunia awalnya bernama International Bank of Reconstruction and Development (IBRD) yang didirikan pada tanggal 27 Desember 1945. Lembaga ini bertugas untuk memberikan bantuan pinjaman jangka panjang dengan syarat relatif ringan pada negara-negara anggota, baik lembaga pemerintah maupun swasta, yang mendapat  rekomendasi dan jaminan dari pemerintah.

Secara keseluruhan tujuan bank dunia dapat diketahui melalu uraian berikut:

1.      Menjalankan  upaya pemulihan pembangunan negara–negara di benua Eropa yang hancur pasca peramg dunia ke- II, merupakan tugas awal lembaga ini.
2.      Memberikan bantuan dalam bidang sosial dan ekonomi kepada negara miskin dan negara berkembang.
3.      Memberikan jaminan atas kredit yang diterima negara anggota dan pihak lain.









B.     Ketidakadilan Global






           
Globalisasi menjadi permasalahan utama bagi buruh. Perusahaan tidak merelokasikan tempat usaha untuk cuaca yang lebih nyaman namun untuk zona upah yang lebih rendah demi mengurangi pengeluaran dan mendapatkan untung sebesar-besarnya yang disebut zona pemrosesan ekspor.
Ada lebih dari 200 zona seperti ini diseluruh dunia. sebagian besar berada di dunia ketiga yang tidak memiliki regulasi mengenai perburuhan. Contohnya mengenai polemik buruh outsourcing yang tidak pernah bisa selesai. Mereka bekerja dengan durasi kontrak tertentu tanpa masa depan yang jelas, dengan bayaran yang bahkan tidak mampu memenuhi kebutuhan primer mereka. Kesejahteraan yang digembar-gemborkan hanya milik segelintir kaum tertentu yang memiliki kekuasaan.
Seiring dengan hal tersebut, globalisasi juga seolah melepaskan tangan dari isu-isu lingkungan hidup serta penyalahgunaan teknologi. Yang berakibat pada kondisi lingkungan kerja yang mengerikan bagi sebagian besar buruh wanita dan anak-anak. Contohnya pada pabrik-pabrik konveksi milik perusahaan Korea Selatan yang banyak ditemui di daerah Subang dan Purwakarta, Jawa Barat. Kebanyakan perusahaan seperti ini mempekerjakan buruh wanita dengan standar kerja yang tidak memenuhi SMK3. Selain itu limbah-limbah yang dibuang sembarangan mencemari lingkungan di daerah sekitar. Tidak hanya polusi udara, polusi air, bahkan polusi suara.
Selain itu globalisasi berdampak pada ketergantungan finansial. Pemerintah dan masyarakat suatu negara menjadi terlena dan kurang berupaya mengembangkan, mencari, dan kurang inovatif dalam memanfaaatkan pinjaman modal. Akibatnya, pembangunan ekonomi negara tersebut akan sangat bergantung pada negara lain. Contohnya negara kita yang tercinta, Indonesia.
Ketidakadilan global tidak hanya mencederai HAM tapi juga lingkungan hidup. Manusia menjadi semakin rakus untuk meraih keuntungan finansial tanpa memperdulikan sekitarnya serta masa depan bumi ini.
Bahkan agen-agen yang dibuat demi mengatur regulasi dari globalisasi seperti IMF, WTO, dan World Bank tidak mampu menanggulangi permasalahan tersebut. Mereka hanya menyebutkan bahwa semua itu hanya lah implikasi dari globalisasi. Karena sebagian besar pelaku globalisasi berpegang pada prinsip ekonomi “People Face Tradeoff “, sehingga mereka tidak terlalu ambil pusing mengenai masalah tersebut.
Kapitalisme membuat manusia menjadi egois, di sini dapat dilihat bahwa globalisasi bukanlah buah pikiran yang romantis tapi adalah sesuatu yang harus terus diawasi.

di susun oleh :

STANISLAUS PIKATAN PAKSI P.             
KINANTI DANASTRI EKASARI 
IGNASIUS HARTANTO                

Daftar Pustaka:
Al Gore. 2008. Our Choice. New York: Wadsworth Press
BBC Online, 4 Juli 2012
Mankiw,  N. Gregory. 2008. Principle of  Economics. Singapore: Cengage Learning Press.
Oxford University. 1992. Oxford  Eksiklopedia Pelajar. Oxford: Oxford University Press. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar