A. Kajian
Teori
Pengertian Globalisasi
Secara etimologi globalisasi berasal dari kata
globe yang artinya bulatan, jadi
terjemahan secara kasar dari globalisasi adalah penyebaran keseluruh penjuru.
Secara garis besar globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu,
antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan
memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.
B. Empat aspek Globalisasi
·
Pertukaran
Informasi
Dalam pertukaran informasi, kita bisa
disebut menglobal. Contoh paling dekat dalam kehidupan kita adalah penggunaan
internet.
·
Perjalanan
Perjalanan
membuat kita menjelajahi dunia; baik dengan menggunakan pesawat, mobil, dan
sarana transportasi apapun, karena kita berpindah dari satu tempat ketempat
yang berbeda dan kita bisa melihat negara di belahan dunia yang lain.
·
Kekurangan
Sumber Daya dan Masalah Lingkungan
Ketika suatu negara mengalami kekurangan
sumber daya alam serta masalah lingkungan, maka akan terjadi perpindahan
penduduk. Tidak ada masyarakat yang mampu bertahan tanpa adanya sumber daya
alam dan keadaan lingkungan yang tidak mendukung. Permasalahan seperti polusi
udara, hujan asam, dan iklim tidak mengenal batasan negara.
·
Ekonomi
Ekonomi
adalah aspek paling menonjol diantara keempat aspek globalisasi. Karena
kebutuhan ekonomi yang harus dipenuhi, membuat manusia melakukan ekspansi ke
berbagai penjuru dunia dengan tujuan meraih pangsa pasar.
Tim kami berfokus pada globalisasi dari
aspek ekonomi sebagai batasan kajian teori kami mengenai ketidakadilan global,
dikarenakan aspek ini merupakan aspek paling umum dan tujuan utama globalisasi.
Globalisasi ekonomi bukanlah suatu
proses yang baru. Lebih dari 5 abad yang lalu, negara-negara di belahan bumi
bagian barat mencoba melakukan perjalanan dagang dengan tujuan mencari pangsa pasar yang lebih
besar. Marcopolo, Vasco da Gamma, James Cook, Christopher Colombus, dsb memulai
petualangan mereka ke seluruh penjuru dunia demi satu tujuan yaitu keuntungan
finansial.
C. Kapitalisme dan
Globalisasi
Faktor yang melandasi peristiwa ekonomi
dan politik adalah kejayaan kapitalisme. Kala korporasi multinasional
berkembang, tekanan untuk meraih keuntungan akan merangsang lebih banyak
perjanjian perdagangan. Untuk merealisasikan terjalinnya perdagangan tersebut
dan untuk memantapkan kepentingan mereka yang saling terkait, kaum elite
korporat menciptakan elite-elite nasional yang memiliki kekuasaan dalam negara.
Di Indonesia contohnya adalah Bakrie, Djaroem, dsb. Sebagai imbalan atas akses
ke pekerja, Sumber Daya Alam, dan pasar suatu negara, para elite korporat
memberikan uang, kredit, dan senjata agar elite nasional tetap berkuasa.
Proses mutualisme ini pada akhirnya menghubungkan elite bisnis
dan politik bangsa-bangsa dalam suatu sistem kerjasama tunggal. Kekurangannya
adalah ketergantungan pada suatu negara dan monopoli.
Penyebaran Kapitalisme
Secara Global
Ada tiga aspek dalam penyebaran
kapitalisme secara global diantaranya: produksi, finasial, dan pasar. Aspek
pertama adalah produksi yaitu proses menghasilkan produk yang nantinya menyebar
ke seluruh dunia. Banyak sekali dampak sosial dan lingkungan mengenai praktik
produksi barang-barang di dunia ketiga. Hal ini umum disebut sebagai integrasi
global terhadap produksi.
Aspek yang kedua adalah finansial,
belakangan ini perdagangan finansial merupakan kegiatan praktik global. Sebagai
contoh, kita bisa membeli saham dari berbagai perusahaan di dunia.
Aspek yang terakhir adalah pasar.
Seiring mengglobalnya kehidupan, banyak produk yang sama dijual di berbagai
belahan dunia demi mencukupi kebutuhan manusia. Selain itu perusahaan besar
berusaha mengembangkan peta kekuasaan penjualan produknya demi meraup untung
sebesar-besarnya. Melalui pasar memungkinkan mereka untuk mencapai keuntungan
maksimal. Sebagai contoh yaitu kasus Mc Donald yang mengarahkan kehidupan kita
tidak hanya menjadi global tapi juga menjadi standarisasi hidup masa kini.
Standarisasi Kehidupan
Global
Mengapa
ada standarisasi kehidupan global? Dikarenakan hidup menjadi seragam di manapun
kita berada, diantaranya:
·
Cara
berpakaian
Di manapun kita berada orang-orang menggunakan
jins dan dasi. Ini adalah cara orang Eropa berpakaian, jadi bisa kita lihat
busana tradisional lambat laun menghilang karena standarisasi ini.
·
Gaya
Hidup
Setiap orang di dunia mencari pekerjaan
sebagai karyawan yang merupakan bagian dari korporasi, ini merupakan efek dari
kapitalisme. Semakin jarang orang memilih alternatif pekerjaan lain seperti
menjadi petani, dsb. Selain itu orang – orang menjadi lebih konsumtif.
·
Bahasa
Setiap orang di dunia ini mempelajari
dan menguasai bahasa Inggris karena untuk mempermudah komunikasi. Kebanyakan
korporasi multinasional berasal dari negara pengguna bahasa Inggris, maka untuk
mempermudah kesepakatan bisnis digunakanlah bahasa tersebut.
·
Media
Standarisasi
media terlihat dari adanya TV kabel. Kita bisa menonton CNN di mana pun kita
berada. Bahkan dari segi budaya pun mulai distandarisasikan. Kita mendengarkan
musik ala Amerika dan Eropa ketimbang musik lokal.
Perusahaan-Perusahaan
Super
Seperti kita ketahui akhir-akhir ini
banyak perusahaan mulai memperbesar jangkauan usaha mereka. Ini memicu
monopoli. Mereka mendominasi berbagai sektor, wilayah, dan pangsa pasar. Bahkan
ada beberapa yang keuntungannya melebihi keuntungan suatu negara. Sebagai
perbandingan adalah 51 dari 100 penyokong perekonomian dunia adalah perusahaan
trans nasional, 70% perdagangan global hanya dipegang oleh 500 perusahaan, 10
dari perusahaan terbesar di dunia memiliki keuntungan 801 Miliar Dollar
pertahun melebihi penghasilan 100 negara kecil. (BBC Online, 4 Juli 2012)
Bagaimana Monopoli Bisa
Terjadi?
Monopoli bisa terjadi secara horizontal,
artinya antar industri dengan sektor yang berbeda. Contoh Samsung yang tidak
hanya menjual ponsel, namun juga berbagai produk elektronik. Monopoli secara
vertikal berarti perusahaan memegang kontrol penuh terhadap industri tersebut,
seperti Samsung yang memegang penuh kendali dari proses penelitian prototipe
produk mereka, perakitan, penyelesaian, dan pemasaran produk mereka.
Ketika suatu perusahaan menjadi sangat
besar, mereka pun berubah menjadi perusahaan multinasional. Artinya sebagian
besar kegiatan produksi perusahaan tersebut dilakukan di luar negara asal
perusahaan tersebut. Pusat penelitian Samsung berada di Seoul, sedangkan tempat
perakitan produk tersebar mulai dari Vietnam, India, sampai Indonesia. Artinya
Perusahaan Super merupakan salah satu agen globalisasi.
Stratifikasi Agen-Agen
Globalisasi
Selain
perusahaan super, berikut beberapa agen globalisasi yang umum kita kenal:
·
WTO
(World Trade Organization)
Organisasi Perdagangan
Dunia didirikan atas dasar penerapan prosedur dan tarif bea masuk untuk tiap
jenis barang tertentu di masing-masing negara berbeda. Baik ditinjau dari tata
cara, besaran maupun jenis tarifnya, sehingga perdagangan internasional
melambat. Agar dapat mengatasi masalah tersebut, maka pada tahun 1947 diadakan
konvensi internasional di Jenewa. Konvensi ini menghasilkan perjanjian umum
tentang tarif perdagangan atau General
Agreement on Tariffs and Trade (GATT). Di mana dalam praktiknya GATT
memiliki prinsip dasar, yaitu menghilangkan diskriminasi perdagangan di antara
negara anggota dan dengan dasar saling memberikan keuntungan secara timbal
balik.
Seiring
dengan perkembangannya, pada tahun 1994, organisasi GATT berubah menjadi WTO.
Tujuan WTO selain menghilangkan atau mengurangi rintangan-rintangan perdagangan
internasional, seperti tarif dan bea masuk, juga memberikan konsultasi dan
penyelesaian pertikaian perdagangan internasional kepada negara-negara anggota.
·
IMF
(International Monetary Fund)
IMF
adalah lembaga dana moneter internasional yang bermarkas di Washington DC,
Amerika Serikat. Lembaga yang didirikan pada tanggal 27 Desember 1945 ini
mulanya bertujuan menata alat pembayaran (uang) yang nilai standarnya rusak
akibat perang dunia ke-II. Namun, seiring peradaban manusia yang semakin maju
dan semakin kompleks permasalahan perekonomian dunia, tujuan utama IMF pun
bertambah. Tujuan utama IMF terdiri dari 6 poin berikut:
1.
Membantu memperlancar
kerjasama melalui perundingan-perundingan dalam bidang keuangan.
2.
Membantu memperlancar
perdagangan internasional
3.
Membantu memecahkan
permasalahan perekonomian negara anggota sehingga dapet memperluas kesempatan
kerja.
4.
Membantu negara anggota
untuk memperbaiki dan mengatasi kesulitan perbayaran luar negeri melalui
pemberian pinjaman.
5.
Mengusahakan
tercapainya stabilitas nilai mata uang (valuta) dan mewujudkan sistem
pembayaran multilateral sehingga dapat mengurangi hambatan perdagangan
antarnegara.
6.
Membantu mengatasi ketidakseimbangan
struktur neraca pembayaran negara-negara anggota.
·
World Bank
Bank dunia awalnya bernama International Bank of Reconstruction and
Development (IBRD) yang didirikan pada tanggal 27 Desember 1945. Lembaga
ini bertugas untuk memberikan bantuan pinjaman jangka panjang dengan syarat
relatif ringan pada negara-negara anggota, baik lembaga pemerintah maupun
swasta, yang mendapat rekomendasi dan
jaminan dari pemerintah.
Secara keseluruhan tujuan bank dunia
dapat diketahui melalu uraian berikut:
1. Menjalankan upaya pemulihan pembangunan negara–negara di
benua Eropa yang hancur pasca peramg dunia ke- II, merupakan tugas awal lembaga
ini.
2. Memberikan
bantuan dalam bidang sosial dan ekonomi kepada negara miskin dan negara
berkembang.
3. Memberikan
jaminan atas kredit yang diterima negara anggota dan pihak lain.
B.
Ketidakadilan
Global
Globalisasi menjadi permasalahan utama bagi buruh.
Perusahaan tidak merelokasikan tempat usaha untuk cuaca yang lebih nyaman namun
untuk zona upah yang lebih rendah demi mengurangi pengeluaran dan mendapatkan
untung sebesar-besarnya yang disebut zona pemrosesan ekspor.
Ada lebih dari 200 zona seperti ini diseluruh dunia.
sebagian besar berada di dunia ketiga yang tidak memiliki regulasi mengenai
perburuhan. Contohnya mengenai polemik buruh outsourcing yang tidak pernah bisa
selesai. Mereka bekerja dengan durasi kontrak tertentu tanpa masa depan yang
jelas, dengan bayaran yang bahkan tidak mampu memenuhi kebutuhan primer mereka.
Kesejahteraan yang digembar-gemborkan hanya milik segelintir kaum tertentu yang
memiliki kekuasaan.
Seiring dengan hal tersebut, globalisasi juga seolah
melepaskan tangan dari isu-isu lingkungan hidup serta penyalahgunaan teknologi.
Yang berakibat pada kondisi lingkungan kerja yang mengerikan bagi sebagian
besar buruh wanita dan anak-anak. Contohnya pada pabrik-pabrik konveksi milik
perusahaan Korea Selatan yang banyak ditemui di daerah Subang dan Purwakarta,
Jawa Barat. Kebanyakan perusahaan seperti ini mempekerjakan buruh wanita dengan
standar kerja yang tidak memenuhi SMK3. Selain itu limbah-limbah yang dibuang
sembarangan mencemari lingkungan di daerah sekitar. Tidak hanya polusi udara,
polusi air, bahkan polusi suara.
Selain itu globalisasi berdampak pada ketergantungan
finansial. Pemerintah dan masyarakat suatu negara menjadi terlena dan kurang
berupaya mengembangkan, mencari, dan kurang inovatif dalam memanfaaatkan
pinjaman modal. Akibatnya, pembangunan ekonomi negara tersebut akan sangat
bergantung pada negara lain. Contohnya negara kita yang tercinta, Indonesia.
Ketidakadilan global tidak hanya mencederai HAM tapi
juga lingkungan hidup. Manusia menjadi semakin rakus untuk meraih keuntungan
finansial tanpa memperdulikan sekitarnya serta masa depan bumi ini.
Bahkan agen-agen yang dibuat demi mengatur regulasi
dari globalisasi seperti IMF, WTO, dan World Bank tidak mampu menanggulangi
permasalahan tersebut. Mereka hanya menyebutkan bahwa semua itu hanya lah
implikasi dari globalisasi. Karena sebagian besar pelaku globalisasi berpegang
pada prinsip ekonomi “People Face Tradeoff “, sehingga mereka tidak terlalu
ambil pusing mengenai masalah tersebut.
Kapitalisme membuat manusia menjadi egois, di sini
dapat dilihat bahwa globalisasi bukanlah buah pikiran yang romantis tapi adalah
sesuatu yang harus terus diawasi.
di susun oleh :
STANISLAUS PIKATAN
PAKSI P.
KINANTI DANASTRI
EKASARI
IGNASIUS HARTANTO
Daftar Pustaka:
Al Gore. 2008. Our Choice. New York: Wadsworth Press
BBC Online, 4 Juli 2012
Mankiw, N. Gregory. 2008. Principle of Economics. Singapore: Cengage Learning Press.
Oxford
University. 1992. Oxford Eksiklopedia
Pelajar. Oxford: Oxford University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar