Sabtu, 22 Desember 2012

Puskesmas sebagai Bentuk Wujud Nyata Adanya Otonomi Daerah di Wilayah Gamping


           Otonomi daerah adalah sebuah panggilan zaman yang tidak bisa untuk dihindari. Hal ini telah ditetapkan oleh para pendiri bangsa sejak tercapainya kemerdekaan pada tahun 1945 silam. Menurut Undang-Undang Dasar 1945 pasal 18, otonomi daerah adalah hak untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan inisiatif sendiri. (Tumpal P. Saragi, 2004:337) Selain itu daerah-daerah yang berotonomi juga mempunyai hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan sebagai daerah yang otonom. Salah satu kewajiban yang tertulis di dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, setiap daerah otonom harus menyediakan pelayanan kesehatan di wilayahnya masing-masing. Kewajiban pemerintah dalam kesehatan inilah yang menjadi pokok pembahasan dari tulisan saya. Apakah benar kewajiban sebuah daerah otonom ini telah terlaksana dengan baik atau malah sebaliknya?  
            Menurut narasumber Lastri seorang buruh cuci di daerah Gamping yang saya wawancarai, mulai dari pelayanan, harga obat-obatan, kebersihan dan kualitas dokter sudah termasuk dalam taraf yang baik. “Hampir setiap bulan kok mbak saya dan keluarga saya ke puskesmas untuk berobat,” kata wanita yang memiliki 2 orang anak perempuan ini. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting karena kalau sakit, tidak bisa bekerja untuk mencari uang.
            Dari sisi pelayanan, Lastri mengaku mendapat pelayanan yang baik. Warga Gamping yang termasuk ke dalam keluarga yang kurang mampu ini merasa terperhatikan. Hal tersebut ditandai dengan adanya Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) yang Ia dapatkan dari pemerintah setempat. Dengan adanya Jamkesmas yang didapat Lastri, Ia dan keluarganya dapat berobat secara gratis di puskesmas atau rumah sakit yang mendapat rujukan. “Memang tidak semua ditanggung 100 % oleh pemerintah mbak, tapi yah lumayan meringankan biaya yang saya bayar,” tutur Lastri. Jika tidak menggunakan kartu Jamkesmas, siapa saja dapat berobat ke puskesmas ini. Dengan membayar Rp 3.400,00 sebagai uang pendaftaran, sudah mendapat pemeriksaan serta obat. Namun, pasien akan membayar lebih jika ingin suntik KB, imunisasi balita, atau vaksin tertentu.
            Jika melihat dari harga, mungkin sebagian orang akan menyangka obat-obatan yang diberikan tidak berkualitas seperti di rumah sakit ternama. Namun tidaklah bagi Lastri, menurutnya obat-obatan yang diberikan ketika berobat ke puskesmas cocok dan sesuai dengan penyakit yang diderita. “Sejauh ini mbak, obat yang diberikan cocok-cocok ajah kok,”kata Lastri disela kegiatan menyetrika yang sedang dilakukannya. Hal ini juga yang membuat puskesmas Gamping banyak dikunjungi warga yang sedang sakit. Biaya yang murah tapi kualitas serta pelayanan yang baik menjadi andalan puskesmas ini.
            Tenaga ahli di Puskesmas Gamping juga lumayan bagus. Tak hanya dokter muda atau yang baru lulus, tetapi ada juga dokter yang sudah berpengalaman bekerja pada Puskesmas Gamping ini. Perpaduan ini juga merupakan cara yang terbaik untuk menjaga kualitas. Karena bagi kebanyakan warga yang berobat ingin dokter yang sudah berpengalaman dan dengan adanya dokter yang lebih senior tersebut, dapat menjadi pembelajaran atau sumber pengetahuan baru bagi mereka dokter muda yang baru lulus.
            Dilihat dari observasi dan wawancara yang saya lakukan, dapat dikatakan kinerja pemerintah daerah Gamping sebagai daerah yang berotonom dalam hal menyediakan pelayanan kesehatan sudah berjalan dengan semestinya. Mulai dari tersedianya unit pelayanan kesehatan masyarakat yang dilengkapi dengan alat-alat serta tenaga dokter yang memadai sudah menjadi bukti bahwa pemerintah daerah Gamping memperhatikan kesehatan warganya. Terlebih dengan adanya Jamkesmas bagi warga yang dinilai kurang mampu untuk dapat berobat secara gratis di Puskesmas Gamping. Bentuk pelayanan ini sangat membantu bagi mereka yang kurang mampu menimbang dengan semakin mahalnya biaya kesehatan saat ini.
            Lokasi yang menjadi observasi saya adalah Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) yang berada di wilayah Gamping. Januari tahun 2013 nanti, puskesmas ini genap berumur 2 tahun yang sebelumnya terletak di daerah ringroad barat. Dari struktur bangunan, puskesmas ini termasuk dalam kategori bagus. Fasilitas yang ada di dalamnya juga lengkap, mulai dari alat bersalin, pemeriksaan gigi, tensi, rontgen dan alat pemeriksaan lainnya. Namun, apabila ada pasien yang harus dirawat di ruang ICU atau harus ditangani lebih intensif, pihak puskesmas akan merujukan si pasien ke R.S Bethesda atau rumah sakit lainnya.





Daftar Pustaka

Saragi, Tumpal P. 2004. Mewujudkan Otonomi Masyarakat Desa. Yayasan Adikarya Ikapi : Jakarta

Agustino, Leo. 2007. Perihal Ilmu Politik. Graha Ilmu : Yogyakarta

Abidin, Said Zainal, Ph.D. 2006. Kebijakan Publik. Suara Bebas : Jakarta

           




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar