Selasa, 06 November 2012

Integritas Seorang Tukang Parkir Sunmor




Dewasa ini, hampir semua kalangan masyarakat memiliki kendaraan baik kendaraan beroda dua ataupun kendaraan beroda empat. Setiap kali akan berpergian, mereka pasti menggunakan kendaraan. Dan ketika berhenti di suatu toko atau tempat yang akan mereka tuju, pengendara memakirkan kendaraan mereka yang dipandu oleh tukang parkir. Dan kemudian pengendara membayar jasa dari tukang parkir. Merupakan hal yang menarik untuk dapat kita teliti sejauh mana integritas seorang tukang parkir.




            Saya mewawancarai seorang tukang parkir yang bertugas di wilayah Sunmor depan Masjid UGM yang selalu ramai setiap hari Minggu. Beliau bernama Bapak Nono, seorang buruh bangunan yang menjadikan pekerjaan tukang parkir sebagai pekerjaan sampingan. Beliau bertempat tinggal di daerah Gamping dan memiliki dua orang anak berumur 4 tahun dan 10 tahun. Beliau menjaga parkir di wilayah yang telah ditentukan oleh atasan mereka yang mengelola parkir sunmor. Setiap tukang parkir yang bertugas memiliki wilayah kekuasaan masing-masing yang mejadi tanggung jawab mereka untuk menjaga dan merapikan motor yang diparkir.

            Tarif parkir di Sunmor Rp 2.000,00 untuk sepeda motor dan Rp 5.000,00 untuk mobil. Saat saya menanyakan mengapa tarif parkir di Sunmor lebih tinggi kepada Bapak Nono, beliau menjawab bahwa hal tersebut dipengaruhi intensitas pengunjung yang datang di Sunmor. “Pengunjung di Sunmor ramai mbak… Tentu saya butuh tenaga extra untuk menjaga parkir,” kata Bapak Nono. Beliau juga mengatakan bahwa harga tarif yang tercantum dalam kartu tersebut, merupakan keputusan atasan mereka atau pengelola petugas parkir Sunmor.

            Ketika saya menanyakan pendapatan yang diperoleh masing-masing petugas parkir di Sunmor, Bapak Nono mengatakan bahwa perminggunya hampir Rp 130.000,00 s/d Rp 150.000,00 yang kemudian mereka setor ke pengelola atau atasan mereka. Pendapatan bersih yang diterima Bapak Nono hanya sekitar Rp 40.000,00 s/d Rp 50.000,00.  

            Petugas parkir yang baik yaitu petugas yang merapikan motor yang diparkirkan, mengunci helm di stang motor dan memberikan karcis tanda parkir. Namun, hal yang menarik adalah kalimat yang tertulis di karcis parkir yang tertera “Segala kehilangan yang terjadi, bukan tanggung jawab tukang parkir.” Di saat saya menanyakan hal tersebut kepada Bapak Nono, beliau mengatakan bahwa memang bukan tanggung jawab tukang parkir. Namun apabila ada pengendara yang kekeh untuk minta ganti rugi, untuk sementara memakai helm si tukang parkir dan kemudian melapor kepada pengelola mereka untuk diganti dengan helm yang baru.

            Dari hasil pengamatan saya, tanggung jawab Bapak Nono sebagai tukang parkir patut diacungi jempol. Beliau mengaku pernah suatu ketika terdapat handphone yang tertinggal di motor, beliau mengambilnya kemudian disimpan dan ketika pengendara tersebut datang, beliau memberikan handphone tersebut. Mendapat perlakuan yang sama apabila yang tertinggal adalah kunci motor. Beliau juga mengaku belum ada kasus helm hilang di daerah kawasannya.

Selain itu, pengamatan yang saya lihat saat Bapak Nono memakirkan motor pengendara, beliau sangat bertanggung jawab dengan apa yang ditinggal si pengendara seperti helm dan jaket. Dan juga mekanisme pembayaran jasa parkir, yang dibayarkan lebih dulu kemudian mengambil karcis. Di saat pengendara akan keluar, karcis di berikan kepada beliau dan kemudian beliau mencopot helm dan mengeluarkan motor dari jejeran parkir ke jalan arah di mana pengendara akan pulang.

Bapak Nono selaku tukang parkir memiliki integritas yang sangat tinggi bagi dirinya sendiri. Namun,jika dikaitkan dangan teori atau materi mengenai UU tentang parkir, apa yang dilakukan Bapak Nuno dan pengelola parkir Sunmor tidak sesuai dengan apa yang tertulis. Terbukti dari penulisan yang mengatakan bahwa segala sesuatu yang hilang bukan tanggung jawab tukang parkir.

Dari observasi tersebut dapat kita simpulkan bahwa tukang parkir itu sangat dibutuhkan. Namun, integritas dari setiap tukang parkir berbeda-beda tergantung bagaimana pembawaan diri mereka masing-masing.

            

6 komentar: